Manusia
dan Harapan
1.
Pengertian
harapan
Setiap manusia pasti
memiliki atau mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan sama saja manusia yang
tidak memiliki kehidupan, atau sama saja raga yang tidak memiliki jiwa. Bahkan
orang yang akan meninggal pun memiliki harapan untuk para keluarganya yang
biasanya berupa wasiat.
Harapan yang kita
inginkan biasanya tergantung apa yang kita miliki, misalnya pengetahuan,
lingkungan sekitar dan lain-lain. Tetapi harapan juga biasanya harus
disesuaikan dengan kemampuan, jika tidak maka harapan tersebut akan menjadi
sia-sia dan ada pula yang bisa menjadi tertawaan orang atau orang itu seperti
pribahasa “si punduk merindukan bulan”.
Berhasil atau tidaknya
harapan bergantung pada usaha orang itu sendiri. Harapan bisa terjuwud jika
kita berusaha untuk mendapatkannya. Tapi lain lagi jika kita hanya berharap dan
terus berharap kemungkinan besar harapan kita akan pupus dengan begitu saja.
Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada agamanya ataupun kepercayaan
kepada diri sendiri. Harapan akan terkabul jika kita berusaha dan berdoa.
Karena sebenarnya kunci untuk sebuah harapan yang terwujud atau terkabul yaitu
selalu berusaha dan berdoa.
2.
Apa sebab
manusia mempunyai harapan?
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial.
Dimana dari awal manusia dilahirkan langsung disambut dalam satu pergaulan
yaitu didalam sebuah keluarga disanalah manusia bisa berkembang. Ada dua hal
yang mendorong manusia untuk bergaul yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup :
·
Dorongan kodrat
:
Kodrat adalah sifat dan keadaan atau pembawaan dari
dalam diri kita saat lahir kedunia ini. Misalnya tertawa, bahagia, menangis dan
lain-lain. Setiap manusia memiliki kemampuan itu semua.
Dorongan kodrat menyababkan manusia
mempunyai harapan atau sebuah keinginan. Keinginan menangis saat melihat
keadaan yang menurutnya sedih atau saat kita sedang menonton komedi yang
harapan kita bisa menimbulkan gelak tawa. Tapi ternyata komedi tersebut garing
atau gak lucu maka kedua harapan yang dimiliki masing-masing akan pupus (tidak
terwujud).
Kodrat juga terdapat pada binatang dan
tumbuhan. Kodrat binatang mirip dengan kodrat manusia. Walapun sebenarnya
memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan antara kedua makhluk itu ialah manusia
memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal. Dengan akalnya manusia dapat
memilih yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Dan dengan kehendaknya
manusia dapat memilih. Dengan kodrat ini maka manusia memiliki harapan.
·
Dorongan
kebutuhan hidup
Sudah kodrat juga manusia memiliki berbagai
kebutuhan hidup untuk sehari-hari..kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum
dan sebagainya. Untuk membutuhkan itu semua manusia bekerja sama dengan manusia
lainnya. Karena manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Pada dasarnya harapan
muncul karena kita ingin memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Abraham Maslow sesuai kodrat harapan dan
kebutuhan manusia yaitu :
a)
Kelangsungan
hidup
b)
Keamanan
c)
Hak dan
kewajiban mencintai dan dicintai
d)
Diakui
lingkungan
e)
Perwujudan
cita-cita
Kelangsungan hidup :
Untuk
melangsungkan kehidupannya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan.
Kebutuhan itru diperlukan sejak bayi. Setiap bayi lahir kedunia langsung
menangis dengan harapan diberikan minuman atau makanan. Kebutuhan minuman dan
makanan akan berbeda sesuai pertumbuhannya.
Sandang
berupa keamanan atau perlindungan untuk melindungi dirinya dari ancaman luar,
tapi sekarang kenyataannya sandang menjadi kebutuhan yang berbeda.
Papan
yang dimaksud adalah rumah, rumah merupakan kebutuhan primer. Karena rumah
adalah tempat berlindung manusia. Seperti istilah rumahku istanaku.
Untuk
mencukupi semuanya, manusia sudah mulai belajar dari kecil untuk mendapatkan
dan mengharapkan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
Keamanan :
Manusia
dari lahir sampai semasa hidupnya membutuhkan keamanan. Keamanan yang paling
kita rasakan keadaannya yaitu keamanan yang diberikan dari keluarga. Keluarga akan
selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sedangkan keamanan moril
selalu kita dapat dari Allah, karena dimanapun kita sedang merasakan genting
Allah akan selalu memberikan perlindungan berarti Allah terlah memberikan Harapan
yang kita inginkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
:
Setiap
orang memiliki hak dan kewajiban entah didalam keluarga maupun di dalam
organisasi dan lain-lain. Dengan pertumbuhan manusia maka dia akan tau pula hak
dan kewajibannya sendiri.
Bila
seseorang sudah dewasa maka dia akan mengharapkan merasakan dicintai dan
mencintai. Pada saat ini biasanya anak anak remaja lebih banyak berharap. Dan biasanya
remaja lebih banyak menentang keputusan orang tua yang menurut mereka tidak
masuk akal.
Status :
Setiap
manusia membutuhkan status. Dimana pun manusia berada pasti manusia
mengharapkan sebuah status. Misalnya status keberadaanya, status dalam keluarga
dan status dalam masyarakat. Mereka ingin mengetahui statusnya karena biasanya
manusia akan memiliki harapan yang akan diwujudkannya menggunakan statusnya
itu. Misalnya status sebagai dosen maka dia akan mempunyai harapan membuat
mahasiswanya menjadi sukses.
Perwujudan cita-cita :
Selanjutnya
manusia akan mengharapkan diterima atau diakui keahliannya atau kepangkatannya.
Pada saat itu manusia akan mengembangkan keahliannya.
3.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebeneran. Ada
jenis pengetahuan yang kebenarannya diakui orang lain. Pengetahuan yang
diterima orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar
kewibawaan yang memberitahu tentang pengetahuan maka makin besar pengetahuan.
Kebenaran :
Kebenaran
amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakan kebenarkan, karena
kebenaran merupakan suatu hal yang menjadi focus dalam segala pikiran. Dalam
tingkah laku ucapan manusia selalu berhati-hati agar ucapannya tidak menyimpang
dari kebenaran.
4.
Berbagai
kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan
adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
·
Kepercayaan pada
diri sendiri
Dalam
bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri.
Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang
yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan
wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang
kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada
juga orang yang merasa belum pede/percaya diri dengan apa yang dilakukannya
atau dengan apa yang ditekuninya.
·
Kepercayaan pada
orang lain
Kepercayaan
kepada orang lain biasanya muncul karena kita sudah merasa dekat dan nyaman
dengannya. Maka kita akan menganggapnya seperti keluarga sendiri.
·
Kepercayaan pada
pemerintah
Kepercayaan ini muncul Karena kita sebagai
masyarakat yang berbakti.
·
Kepercayaan
kepada Tuhan
Keyakinan dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat penting ditanamkan dalam
diri.Dengan kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan
menyadarkan kita bahwa segala yang ada baik alam semesta maupun isinya adalah
bersumber dari Tuhan.Orang yang tidak memiliki kepercayaan akan merasa
ragu,bimbang,hawatir ,serta yang lainnya.Agama adalah sebagai wadah untuk
mempercayai dan meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa,serta segala sesuatu
yang berkaitan dengan itu.
Experience
Seperti
yang sudah dituliskan setiap manusia memiliki harapan. Harapan yang kita punya
berbeda di setiap masing-masing dirinya. Setiap kemampuan yang dipunya
menciptakan atau membuat kita memiliki harapan yang berbeda juga.
Disini
harapan yang saya punya dan mempunyai tingkatan disetiap harapan. Dari yang
hanya khayalan sampai ada yang menjadi harapan samapi bener-bener saya inginkan
terjadi.
Setiap
kejadian yang saya alami pasti saya akan mengharapkan akan terjadi hal-hal yang
membuat saya bangkit dan semangat kembali.
Saya
selalu berharap hal-hal yang baik selalu terjadi dalam diri saya. Tapi terkadang
manusia hanya berharap dan tidak berusaha. Saya juga terkadang melakukan hal
tersebut. Saya hanya berharap dan tidak berusaha maksimal. Hasil yang saja
dapatkan terkadang membuat saya terluka, bagaimana hal ini bisa membuat saya
begitu tersiksa. Jika dilihat kebelakang apakah bener saya sudah berusaha,
apakah bener saya sudah mengusahakan dengan maksimal. Didalam kesedihan saya,
saya juga berfikir dan lebih mengambil hikmanya.
Banyak
pula harapan yang saya inginkan terkabul tapi dikabulkan bukan pada tempatnya. Contohnya
saya ingin sekali kuliah di univ negeri dan saya berharap mendapatkannya tapi saya
selalu berdoa agar “saya ditempatkan di univ yang terbaik untuk saya’ dan
ternyata jodoh saya di univ swasta. Mungkin memang benar univ negeri bisa lebih
unggul tapi itu hanya kata manusia. Jika Allah memberikan saya univ swasta maka
kesimpulan yang saya ambil memang itu yang terbaik buat saya dari semua harapan
tentang univ yang saya buat. Tinggal saya saja yang menjalaninnya.
Harapan
tidak sesuai dengan kenyataan. Yah terkadang sering sekali kita melihat hal hal
tersebut di keseharian kita. Menyakitkan dan menyedihkan memang tapi lebih kita
ambil hikmanya aja dan lebih melihat ke dalam realitanya saja. Jangan terlalu
berharap yang tinggi-tinggi sebab jika harapan kita tidak sesuai maka kita akan
selalu menyalahkan keadaan.
Berharaplah
sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. Berusahalah dan selalu berdoalah. Maka
kemungkinaan besar harapan tersebut akan menjadi sebuah kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar