Jumat, 31 Oktober 2014

manusia dan tanggung jawab



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.     Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segalanya. Tanggung jawab adalah kesadaraan manusia atas hak dan kewajibannya. Contohnya seorang mahasiswa memiliki kewajiban untuk belajar dan menunutut ilmu. Tanggung jawab yang dimiliki mahasiswa tersebut adalah mendapatkan nilai yang bagus dari hasil yang dia pelajarin selama satu semeter.
            Bila seorang mahasiswa tidak mau belajar atau malas belajar. Mahasiswa tersebut sadar pula jika dirinya malas. Maka, mahasiswa ini tidak memenuhi kewajiban dan mahasiswa tersebut bisa disebut tidak bertanggung jawab.
            Seseorang mau bertanggung jawab karena adanya kesadaran atau keinsafan atas dari semua perdebatan. Timbulnya tanggung jawab karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh seenaknya hidup di dunia ini dengan semua kemauannya. Manusia menciptakan keseimbangan dan keserasiaan dengan alam.

            Tanggung jawab memiliki sifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia dimana manusia pasti dibebani oleh tanggung jawab. Apabila manusia tersebut tidak mau bertanggung jawab maka akan ada pihak lain yang akan menuntutnya untuk tanggung jawab. Tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yang sisi pihak pembuat dan sisi kepentingan pihak lainnya. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat pembuatannya itu, dengan demikian dengan sendirinya dia akan memulihkan kembali kekeadaan semula. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, maka pihak lain akan memulihkan dengan individu maupun cara masyarakat.
            Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul dan dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung jawab juga merupakan ciri manusia yang beradab karena dengan merasakan bertanggung jawab ia akan menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu.



B.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Manusia selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun kebutuhan orang lain. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia tau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :


a)      Tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Tanggung jawab diri sendiri adalah bagaimana kita menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadiannya sebagai keperibadian yang lebih baik. Dengan demikian, manusia akan bisa menyelesaikan ataupun memecahkan masalahnya sendiri. Dengan begitu manusia akan lebih menghargai dirinya sendiri.


b)      Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil dalam kehidupan kita. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Bagaimana kita pribadi menjaga nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab disini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Keluarga merupakan bagian dari diri kita sendiri. Sebagaimana kita bertanggung jawab kepada diri sendiri.

c)      Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, sesuai dengan keadaannya sebagai makhluk sosial. Masyarakat yang satu harus memiliki tanggung jawab sama seperti tanggung jawab masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam kehidupan masyarakat. Bertanggung jawab dalam masyarakat juga membantu kita bisa beradaptasi di lingkungan-lingkungan organisasi. Wajar saja apabila tingkah laku setiap masing-masing masyarakat dan perbuatannya harus di pertanggung jawabkan kepada masyarakat lainnya.

d)      Tanggung jawab terhadap bangsa.
Tiap individu adalah warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku harus sesuai dengan norma yang dibuat oleh negaranya. Bila ada perbuatan yang tidak sesuai, maka ia harus mempertanggung jawabkannya.

e)      Tanggung jawab terhadap tuhan.
Tuhan mencipatakan manusia bukan tanpa tanggung jawab. Manusia dalam kehidupannya mempunya tanggung jawab langsung kepada tuhannya. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukumman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci. Manusia yang melanggar akan mendapatkan dosa dan hukuman langsung dari tuhan setelah ia wafat nanti. Maka dari itu setiap perbuatan manusia memiliki arti dan makna tersendiri entah itu baik ataupun buruk dan perbuatan-perbuatan tersebut akan di pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan nantinya.


1.      PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

·        Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti orang tersebut mengabdi kepada keluarganya.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalkan keluarga dan tidak akan berkeluarga. Dengan begitu mereka akan lebih mengabdi kepada Tuhan.
Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercusuar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti mereka akan merasakan.
Suatu pengabdian juga merupakan tanggung jawab yang secara tidak langsung sudah melekat kepada diri kita sendiri.


·        Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.















EXPERIENCE


Setiap manusia memiliki tanggung jawab berbeda-beda. tidak menutup kemungkinan pula tanggung jawab yang dimiliki setiap manusia sama. Misalnya tanggung jawab seperti tugas seorang ayah yang menjadi kepala keluarga.

Pengalaman saya disini adalah saya sekarang sebagai mahasiswi Universitas Gunadarma. Disini saya memiliki tanggung jawab sama halnya dengan mahasiswa dan mahasiswi lainnya. Saya juga memiliki tanggung jawab kepada kedua orang tua saya. Tanggung jawab sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tua.
Tanggung jawab yang saya miliki untuk universitas adalah menjadi mahasiswi yang teladan dan cerdas. Dengan belajar dan menuntut ilmu disana saya memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
Banyak dosen yang memberikan tugas dan kita sebagai mahasiswa yang baik dan patuh maka kita memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah ditentukan.

Sabtu, 25 Oktober 2014

manusia dan harapan



Manusia dan Harapan

1.      Pengertian harapan
Setiap manusia pasti memiliki atau mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan sama saja manusia yang tidak memiliki kehidupan, atau sama saja raga yang tidak memiliki jiwa. Bahkan orang yang akan meninggal pun memiliki harapan untuk para keluarganya yang biasanya berupa wasiat.
Harapan yang kita inginkan biasanya tergantung apa yang kita miliki, misalnya pengetahuan, lingkungan sekitar dan lain-lain. Tetapi harapan juga biasanya harus disesuaikan dengan kemampuan, jika tidak maka harapan tersebut akan menjadi sia-sia dan ada pula yang bisa menjadi tertawaan orang atau orang itu seperti pribahasa “si punduk merindukan bulan”.
Berhasil atau tidaknya harapan bergantung pada usaha orang itu sendiri. Harapan bisa terjuwud jika kita berusaha untuk mendapatkannya. Tapi lain lagi jika kita hanya berharap dan terus berharap kemungkinan besar harapan kita akan pupus dengan begitu saja.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada agamanya ataupun kepercayaan kepada diri sendiri. Harapan akan terkabul jika kita berusaha dan berdoa. Karena sebenarnya kunci untuk sebuah harapan yang terwujud atau terkabul yaitu selalu berusaha dan berdoa.

2.      Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial. Dimana dari awal manusia dilahirkan langsung disambut dalam satu pergaulan yaitu didalam sebuah keluarga disanalah manusia bisa berkembang. Ada dua hal yang mendorong manusia untuk bergaul yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup :
·         Dorongan kodrat :
Kodrat adalah sifat dan keadaan atau pembawaan dari dalam diri kita saat lahir kedunia ini. Misalnya tertawa, bahagia, menangis dan lain-lain. Setiap manusia memiliki kemampuan itu semua.
     Dorongan kodrat menyababkan manusia mempunyai harapan atau sebuah keinginan. Keinginan menangis saat melihat keadaan yang menurutnya sedih atau saat kita sedang menonton komedi yang harapan kita bisa menimbulkan gelak tawa. Tapi ternyata komedi tersebut garing atau gak lucu maka kedua harapan yang dimiliki masing-masing akan pupus (tidak terwujud).
     Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuhan. Kodrat binatang mirip dengan kodrat manusia. Walapun sebenarnya memiliki berbagai perbedaan. Perbedaan antara kedua makhluk itu ialah manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal. Dengan akalnya manusia dapat memilih yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dengan kodrat ini maka manusia memiliki harapan.

·         Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat juga manusia memiliki berbagai kebutuhan hidup untuk sehari-hari..kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum dan sebagainya. Untuk membutuhkan itu semua manusia bekerja sama dengan manusia lainnya. Karena manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Pada dasarnya harapan muncul karena kita ingin memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut Abraham Maslow sesuai kodrat harapan dan kebutuhan manusia yaitu :
a)      Kelangsungan hidup
b)      Keamanan
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
d)     Diakui lingkungan
e)      Perwujudan cita-cita
Kelangsungan hidup :
     Untuk melangsungkan kehidupannya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan itru diperlukan sejak bayi. Setiap bayi lahir kedunia langsung menangis dengan harapan diberikan minuman atau makanan. Kebutuhan minuman dan makanan akan berbeda sesuai pertumbuhannya.
     Sandang berupa keamanan atau perlindungan untuk melindungi dirinya dari ancaman luar, tapi sekarang kenyataannya sandang menjadi kebutuhan yang berbeda.
     Papan yang dimaksud adalah rumah, rumah merupakan kebutuhan primer. Karena rumah adalah tempat berlindung manusia. Seperti istilah rumahku istanaku.
     Untuk mencukupi semuanya, manusia sudah mulai belajar dari kecil untuk mendapatkan dan mengharapkan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.
Keamanan :
     Manusia dari lahir sampai semasa hidupnya membutuhkan keamanan. Keamanan yang paling kita rasakan keadaannya yaitu keamanan yang diberikan dari keluarga. Keluarga akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sedangkan keamanan moril selalu kita dapat dari Allah, karena dimanapun kita sedang merasakan genting Allah akan selalu memberikan perlindungan berarti Allah terlah memberikan Harapan yang kita inginkan.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai :
     Setiap orang memiliki hak dan kewajiban entah didalam keluarga maupun di dalam organisasi dan lain-lain. Dengan pertumbuhan manusia maka dia akan tau pula hak dan kewajibannya sendiri.
     Bila seseorang sudah dewasa maka dia akan mengharapkan merasakan dicintai dan mencintai. Pada saat ini biasanya anak anak remaja lebih banyak berharap. Dan biasanya remaja lebih banyak menentang keputusan orang tua yang menurut mereka tidak masuk akal.
Status :
     Setiap manusia membutuhkan status. Dimana pun manusia berada pasti manusia mengharapkan sebuah status. Misalnya status keberadaanya, status dalam keluarga dan status dalam masyarakat. Mereka ingin mengetahui statusnya karena biasanya manusia akan memiliki harapan yang akan diwujudkannya menggunakan statusnya itu. Misalnya status sebagai dosen maka dia akan mempunyai harapan membuat mahasiswanya menjadi sukses.
Perwujudan cita-cita :
     Selanjutnya manusia akan mengharapkan diterima atau diakui keahliannya atau kepangkatannya. Pada saat itu manusia akan mengembangkan keahliannya.

3.      Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebeneran. Ada jenis pengetahuan yang kebenarannya diakui orang lain. Pengetahuan yang diterima orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu tentang pengetahuan maka makin besar pengetahuan.

Kebenaran :
            Kebenaran amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakan kebenarkan, karena kebenaran merupakan suatu hal yang menjadi focus dalam segala pikiran. Dalam tingkah laku ucapan manusia selalu berhati-hati agar ucapannya tidak menyimpang dari kebenaran.

4.      Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
·         Kepercayaan pada diri sendiri
Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.
·         Kepercayaan pada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain biasanya muncul karena kita sudah merasa dekat dan nyaman dengannya. Maka kita akan menganggapnya seperti keluarga sendiri.
·         Kepercayaan pada pemerintah
Kepercayaan ini muncul Karena kita sebagai masyarakat yang berbakti.
·         Kepercayaan kepada Tuhan
Keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat penting ditanamkan dalam diri.Dengan kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan menyadarkan kita bahwa segala yang ada baik alam semesta maupun isinya adalah bersumber dari Tuhan.Orang yang tidak memiliki  kepercayaan akan merasa ragu,bimbang,hawatir ,serta yang lainnya.Agama adalah sebagai wadah untuk mempercayai dan meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa,serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.



    







Experience

            Seperti yang sudah dituliskan setiap manusia memiliki harapan. Harapan yang kita punya berbeda di setiap masing-masing dirinya. Setiap kemampuan yang dipunya menciptakan atau membuat kita memiliki harapan yang berbeda juga.
            Disini harapan yang saya punya dan mempunyai tingkatan disetiap harapan. Dari yang hanya khayalan sampai ada yang menjadi harapan samapi bener-bener saya inginkan terjadi.
            Setiap kejadian yang saya alami pasti saya akan mengharapkan akan terjadi hal-hal yang membuat saya bangkit dan semangat kembali.
            Saya selalu berharap hal-hal yang baik selalu terjadi dalam diri saya. Tapi terkadang manusia hanya berharap dan tidak berusaha. Saya juga terkadang melakukan hal tersebut. Saya hanya berharap dan tidak berusaha maksimal. Hasil yang saja dapatkan terkadang membuat saya terluka, bagaimana hal ini bisa membuat saya begitu tersiksa. Jika dilihat kebelakang apakah bener saya sudah berusaha, apakah bener saya sudah mengusahakan dengan maksimal. Didalam kesedihan saya, saya juga berfikir dan lebih mengambil hikmanya.
            Banyak pula harapan yang saya inginkan terkabul tapi dikabulkan bukan pada tempatnya. Contohnya saya ingin sekali kuliah di univ negeri dan saya berharap mendapatkannya tapi saya selalu berdoa agar “saya ditempatkan di univ yang terbaik untuk saya’ dan ternyata jodoh saya di univ swasta. Mungkin memang benar univ negeri bisa lebih unggul tapi itu hanya kata manusia. Jika Allah memberikan saya univ swasta maka kesimpulan yang saya ambil memang itu yang terbaik buat saya dari semua harapan tentang univ yang saya buat. Tinggal saya saja yang menjalaninnya.
            Harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Yah terkadang sering sekali kita melihat hal hal tersebut di keseharian kita. Menyakitkan dan menyedihkan memang tapi lebih kita ambil hikmanya aja dan lebih melihat ke dalam realitanya saja. Jangan terlalu berharap yang tinggi-tinggi sebab jika harapan kita tidak sesuai maka kita akan selalu menyalahkan keadaan.
            Berharaplah sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. Berusahalah dan selalu berdoalah. Maka kemungkinaan besar harapan tersebut akan menjadi sebuah kenyataan.