Minggu, 21 Juni 2015

rembulan gading




REMBULAN GADING

            Pertama dan hal yang baru, yang saya lakukan di blog ini. Yang tadinya hanya dibumbui dengan tugas-tugas dan sedikit puisi ditambah foto-foto penyedap. EKC ngeblog, grup pecahan dari EKC yang di huni dengan 25 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedikit keraguan mengikuti grup ini, takut tidak konsisten mengikuti tiap minggunya. Tapi apa salahnya mencoba hal yang baru, bukanlah melawan rasa takut adalah sebuah tantangan.

            Kembali kedalam topik, minggu pertama ini temanya “the unique title”. Oke! Tema unik. Bingung sih awalnya novel apa yang harus di ceritakan, di pikir-pikir hampir semua novel memiliki judul yang unik, tapi ada satu novel yang aku punya, menurutku cocoklah dengan temanya “REMBULAN GADING” karya Sari Safitri mohan.

Novel yang diselimuti dengan kegelapan masa lalu yang dihadapi oleh seorang wanita. Denis namanya. Ditinggal oleh seorang ayah dari kecil dan tidak mendapatkan kabar apapun darinya. Sosok ayah yang sangat dirindukan oleh denis. Denis mempunyai kaka bernama Dinar, Dinar yang mencoba membenci ayahnya karena telah menelantarkan keluarganya. Ibunya yang selalu mendoakan dimanapun ayahnya berada supaya selalu bahagia. Denis yang tidak mengerti akan kejadian dimasa kecilnya membuatnya selalu bertanya “kemana sang ayah pergi?” tentunya pertanya itu selalu membuat dinar marah sambil menahan tangis. Seiring jalannya waktu Denis mengetahui bahwa ayahnya pergi ke Belanda. Tanpa ingin mengetahui lebih dalam Denis hanya bisa meneruskan hidupnya tanpa seorang ayah. Hanya ibu yang Denis punya. Sampai saat SMA, ibunya masuk rumah sakit karena sakit ginjal. Perasaan Denis campur aduk. Ibunya mengumpulkan Denis dan Dinar, ibunya memberikan nasihat kepada mereka berdua. Seakan Dinar mengetahui bahwa hal ini tidak benar, Dinar menangis mencoba menghentikan perbicaraan ibunya. Sebelum ibunya koma, ibunya hanya berpesan kepada Dinar agar membiarkan Denis melakukan apapun yang dia inginkan. Keesokannya Denis pulang dari Sekolah bersama Wina kaka kelasnya yang juga sahabat karibnya sampai didepan gerbang Denis mendengar suara budehnya memanggil namanya. Akhirnya berita yang sama sekali tidak ingin Denis dengarkan terjadi juga. Dengan sekuat tenaga Denis memanggil nama “IBUUU” . ketika Denis sadar. Kesepian. Kekosongan. Menghantui Denis.



 
Beberapa tahun Denis melewati semuanya dengan susah payah. Bangkit melawan kegelapan. Denis memilih tinggal di apartemen sendiri. Pisah dari Dinar yang sekarang sudah memiliki keluarga. Mencoba membangun kebahagiaan bersama Ivan sang kekasih yang tak sengaja bertemu di toko buku kesayangannya. Ivan cowok maco yang memiliki senyuman manis mengisi hari-hari Denis. Tapi pacaran jarak jauh membuat Denis kerap dilanda kesepian. Ivan datang bagaikan jalangkun datang tak dijemput, pulang tak diantar. Belanda – Jakarta itulah rutinitas Ivan. Ivan mencintai Denis, sedemikian rupa. Tapi ternyata kontraknya di Belanda diperpanjang. Hari-hari berjalan lebih terasa berat untuk Denis, hal-hal negative selalu menghantui Denis tentang Ivan. Denis tidak tahan dengan ini semua. Denis mengembalikan cincin pertundangnya kepada Ivan, Ivan yang bingung dengan tindakan Denis. Meminta penjelasan Denis, tapi Denis hanya mengungkapkan bahwa ini SULIT. Merasa kurang puas dengan penjelasan Denis akhirnya Ivan menemui Dinar. Dinar yang bingung atas keputusan Denis hanya bisa menceritakan masa kecil yang mereka lalui. Sulit untuk dicerna oleh Ivan, sedangkal inikah pikiran Denis. Ivan dengan rasa kesal mendatangi Denis dan disini ada kata-kata yang selalu ada di otak aku sampai sekarang “aku BUKAN ayahmu.” Kesedihan berkecamuk saat aku membaca bagian ini.



            Kegelapan ataupun kesepian seseorang sulit untuk bisa kembali pulih jika orang yang membantunya jauh dari dirinya. Disini Denis membutuhkan kekasih yang selalu ada untuknya, membantunya bangkit dan tak meninggalkannya. Apalagi pergi ke Belanda. Ke tempat dimana Ayahnya juga meninggalkannya. Mencintai Ivan membuat Denis semakin lama, semakin masuk kembali kemasa-masa gelapnya. Tapi cinta Denis tulus dan murni sama seperti cinta Ivan untuknya. Sampai akhirnya mereka berdua ditemukan kembali di New York. Rasa cinta yang masih ada membuat mereka tidak sanggup memandang mata satu sama lain. Yang membuat air mata Denis tidak tertahankan, mengalir tanpa sisa.

            Denis bertemu Danang yang membantunya bangkit dan kembali membuatnya bahagia. Ivan yang berusaha mencari ayah Denis di Belanda akhirnya bisa menemuinya dan meminta agar dia mau menemui Denis. di sebuah gedung galeri disini Denis melihat beberapa foto kecilnya dan Denis bertemu dengan pengemarnya yang selama ini selalu mengiriminya email. Pengemar tersebut adalah Ayahnya sendiri Ray Gelardi. Ray selalu melihat perkembangan anak-anaknya walaupun dari jauh. Ray tau apa saja yang sudah dialami oleh anak-anaknya. Dan Ray disini hanya bisa meminta maaf sambil memeluk Denis erat. Ivan dan Denis memulai persahabatan dengan tulus dan memulai membina kebahagian bersama Danang


2 komentar:

  1. Keren banget! Baru baca Reviewnya aja udah baper.. Aaaaaak mau baca ini.

    BalasHapus
  2. Keren banget! Baru baca Reviewnya aja udah baper.. Aaaaaak mau baca ini.

    BalasHapus